Hot Posts

6/recent/ticker-posts

RFID ( Radio Frequency IDentification )

Pengertian RFID



RFID (Radio Frequency IDentification) merupakan sebuah teknologi compact wireless yang diunggulkan untuk mentransformasi dunia komersial. Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris (inventory control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain management). 

Terdapat kepentingan yang besar pada enterprise untuk secara intensif mempercayakan pada sistem ini, khususnya para peritel dan para pembuat produk consumer yang besar. Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama untuk pelacakan sebuah produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan baik untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID aktif memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif. Selain itu, RFID juga dapat dibaca dari jarak jauh dan melalui berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode telah terbukti tidak dapat digunakan.



Sejarah RFID

Teknologi untuk memancarkan gelombang radio yang merupakan cikalbakal teknologi RFID sudah berkembang sejak Perang Dunia II. Jepang, Amerika, dan Jerman. Pada masa itu sudah manusia menggunakan teknologi radar untuk alat bantu perang. Watson-Watt yang memimpin proyek rahasia di Inggris membangun active Identity Friend or Foe (IFF) yang diletakkan pada setiap pesawat di Inggris. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920-an. Suatu teknologi yang lebih dekat dengan RFID, yang dinamakan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara musuh atau teman.

Ketika pesawat Inggris tertangkap oleh radar, maka pesawat itu akan memancarkan sinyal ke radar yang mengidentifikasi bahwa pesawat tersebut adalah teman. IFF ini sudah menggunakan prinsip dasar teknologi RFID. Pada tahun 1945, Leon Theremin yang ditemukan oleh suatu alat spionase untuk pemerintah Soviet yang memancarkan lagi gelombang radio peristiwa dengan informasi audio.

Frekuensi radio sebagai pembangkit dan pengirim identitas telah diteliti oleh para ilmuan sekitar tahun 1950-1960. Hasil penelitian tersebut yang masih dipakai hingga kini adalah anti-thelf systm yang digunakan untuk mendeteksi apakah barang sudah dibayar atau belum. Pada tahun 1973, RFID yang bias diisi
dengan data secara berulang mulai ditemukan di Amerika. Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980-an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak objek yang bergerak. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiri pun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Kemudian pada tahun 1990 IBM membuat RFID yang menggunakan gelombang UHF sehingga mampu memancarkan sinyal lebih jauh dan lebih cepat. Meskipun demikian baru pada periode 1999-2003 RFID diadopsi oleh banyak perusahaan.


Terdapat 2 macam RFID, yaitu :
 
1) RFID Reader
RFID Reader berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan membandingkan dengan yang ada di memori reader.
2) RFID Tag
RFID Tag berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang umum digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif.


RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan
mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru.

Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan di memori ID chip. Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.


Manfaat Penggunaan RFID dalam System Absensi Karyawan

Dengan teknologi RFID, maka orang tidak perlu melakukan kegiatan absensi. Begitu orang-orang melewati gerbang, identitas mereka akan terdata. Jadi memasuki gerbang secara berebutan pun tak menjadi masalah karena tidak akan ada yang tidak terdeteksi apabila sudah melewati temapat dimana RFID sudah terprogram.Dengan RFID juga dapat mempersingkat proses absensi dan proses update absensi karyawan dalam sebuah perusahaan yang menggunakan system ini dalam hal absensinya. Sebuah perusahaan dengan menggunakan RFID pun dapat berwenang mengakses secara khusus sistem untuk mengeset perijinan pegawai yang berhalangan hadir. Selain untuk proses absensi, pegawai dapat memanfaatkan sistem untuk
menampilkan statistik absen pegawai. Setiap akses terbatas ke software dibatasi dengan menggunakan password login.


Kelebihan RFID

a) Dapat mengakses data secara cepat dan otomatis
b) Untuk system absensi, dengan menggunakan RFID dapat mengurangi antrian yang panjang yang dapat menyebabkan ketidak efisienan waktu.
c) RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
d) RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya dalam pembacaannya
e) RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk investasi kepemilikan aset jangka panjang
f) RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.

Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca (antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio magnetic level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area
tertentu dimana kartu tag ada. Ada kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki oleh RFID yaitu menawarkan banyak kemungkinan pengembangan sistem identifikasi. Berbeda dengan sistem identifikasi sidik jari yang hanya didedikasikan untuk absensi sedangkan RFID dapat diterapkan untuk penerapan-penarapan yang lebih luas. RFID dapat digunakan dalam sistem parkir, sistem kartu ATM di bank dan sebangainya.


Cara Penggunaan RFID pada Sistem Absensi Karyawan

Seperti yang kita ketahui bahwa RFID terdapat dua tipe yaitu RFID Reader dan RFID tag. Cara kerja dari dua tipe RFID ini adalah sebagai berikut :
a) RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag. Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan disimpan di memori ID chip.

b) Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satusatunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter. RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupaalilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.

Jadi disini RFID bekerja dengan membaca kode dari tag yang nantinya secara dapat melakukan absensi secar otomatis. RFID dapat membantu system absensi labih efisien dan mengurangi kecurangan karyawan dalam absensi kehadiran. Dengan begini perusahaan dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja karyawan.


Contoh bentuk dari tag RFID






















Pustaka:
dari mana-mana

Post a Comment

0 Comments